Hai kawan, gimana kabarnya? Pernahkah anda dengar mengenai Qnet? Atau
bahkan pernah menjadi anggota Qnet sekaligus korban Qnet? Nah kali ini
saya ingin menuliskan unek-unek seputar Qnet. Yuk simak artikel ini.
Sebelum membahas langsung mengenai inti artikel, saya disini ingin memberikan sedikit penjelasan mengenai apa itu qnet.
![]() |
Product Qnet |
Qnet
merupakan perusahaan penjualan langsung berbasis internasional terhadap
barang-barang dari produk perusahaan tertentu, namun melalui perantara
orang tertentu yang bertujuan untuk membantu memulai bisnis. Jadi sistem
kerjanya bisa dibilang mengarah ke bisnis MLM atau Multi Level
Marketing.
Jadi ada sistem downline anggota dengan cara kerjanya
diharuskan untuk merekrut anggota lain untuk mendapatkan komisi.
Jadi
para sales yang ada di qnet itu diharuskan memiliki downline jika ingin
komisi lebih. Karena mereka tidak bisa mengandalkan dari penjualan
saja. Inilah yang kadangkala membuat miris dan kecewa orang yang telah
bergabung.
Untuk masalah Qnet haram atau tidak saya juga tidak
tahu persis apa itu hukumnya memang haram atau tidak. Silakan baca lebih
lanjut mengenai hukum MLM di artikel yang memang valid seperti laman
nu.or.id.
Qnet penipuan ?
Saya tidak menganggap bahwa perusahaan qnet itu melakukan penipuan.
Perusahaan multi nasional sebanyak itu tentunya tidaklah bisa menipu
begitu saja dan qnet bukan scam. Karena kalau memang benar benar
terbukti menipu, banyak negara pasti sudah mengusirnya.
Sejatinya,
Qnet ini bukanlah penipu. Hanya pencari downline nya yang sering
ketipu. Biasanya mereka memangsa orang yang pengangguran seperti anak
polos yang masih baru lulus SMA atau SMK dan sangat butuh pekerjaan.
Pernah
teman saya ketipu, bahkan bukan 1 teman lagi, tapi 2 bahkan 3 teman.
Jadi ceritanya mereka di ajak oleh teman yang dulunya classmate mereka
berdua (penipu dan korban tipu) juga pun satu kelas dengan saya.
Katanya
mereka disuruh kerja di bagian perhotelan di Solo. Saya pun tertarik
dengan ajakannya itu, akhirnya saya juga ikut chat teman saya yang
penipu tersebut.
Tapi mereka bilang bahwa penempatan kerjanya di
bagian gudang untuk perusahaan impor dari luar negeri. Akhirnya saya
mulai curiga nih, gak ada alur jelas kerjanya apa, hubungannya apa,
penempatannya dimana tiba-tiba kok “pokoknya diterima”.
Saya
pun menolak tawaran itu, tapi teman saya nekat dari Banyumas ke Solo
hanya untuk itu. Tapi ternyata setelah di sana, lain lagi ceritanya.
Mereka di ajak oleh para perekrut itu dengan menginap di suatu asrama
atau semacam kos. Besok harinya dikumpulin di ruangan seperti kafe.
Disitu sudah banyak sekali yang mendaftar seperti teman saya.
Dan
ternyata mereka di ajak untuk membeli barang berupa alat olahraga dan
harus dijual kembali. Tapi harganya itu yang gak masuk akal.
Alat
paling seharga 300 sampai 500 ribu harus dia bayar sampai 3 juta untuk
dijual kembali. Itu kan barang, bukan file yang bisa digandakan. Jadi
pasti rugi telak jika mereka mengikutinya.
Oleh para pencari
downline, teman saya itu disuruh nipu, disuruh bohongin orang tua,
disuruh gadaikan rumah atau kendaraan ortu tanpa sepengetahuan ortunya
tersebut. Pokoknya disuruh lakukan apa saja untuk bisa mendapatkan uang
yang telah ditentukan. Ora umum bukan?
Karena kondisi semakin
menghimpit, dan teman saya itu tidak boleh pulang. Maka dia akhirnya
kabur dari sana dan barangnya pun ditinggali di asramanya. Rugi waktu,
rugi tenaga, rugi modal, rugi barang tentunya dan mendapatkan pengalaman
berupa penyesalan.
Jadi cara kerja Qnet emang seperti itu. Bahkan
bukan hanya Qnet. Apapun yang sistemnya berbasis MLM atau mirip dengan
MLM bahkan yang dibungkus dengan agama seperti sebut saja “Paytren” pun
kadang didalamnya ada suatu kebohongan demi mendapatkan beberapa orang
dibawahnya.
Ingatlah! Mencari downline itu lebih sulit dari mencari jarum dalam tumpukan jerami.
Kita
bisa mencari jarum di tumpukan jerami dengan ditarik menggunakan magnet
yang kuat, tapi kalau mencari seseorang untuk menjadi downline kita,
maka itu harus ditarik dengan sesuatu yang agak mengandung kebohongan.
Tentunya ini perbuatan yang sangat tidak terpuji.
Penghasilan
sebesar apapun jika dihasilkan dari menipu orang lain tidak akan membawa
keberkahan. Tapi walau hanya 1000 rupiah dari hasil halal jika
dibelikan makanan tetap akan merasakan keberkahan dari makanan itu.
Demikianlah pembahasan menenai membongkar kedok dibalik penipuan Qnet. Semoga pembahasan ini bermanfaat buat kita semuanya.
Jangan
lupa untuk selalu mengunjungi blog vifes untuk mendapatkan beragam hal
unik dan menarik setiap harinya. Sampai jumpa di artikel berikutnya!
Artikel ini adalah sebuah cerita pengalaman dari seseorang blogger, dan dipublikasi pada 17 Juli 2017. Sumber aslinya bisa Anda baca di link ini : https://axefo.com/penipuan-qnet
0 Response to "Membongkar Kedok Dibalik Penipuan Qnet yang Marak Menelan Korban"
Posting Komentar
Silahkan berkomentar dengan bijak dan tidak nyepam, terima kasih.